I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh adalah merupakan rencana
kegiatan penyuluhan yang disusun dalam kurun waktu setahun yang merupakan
penjabaran dari programa penyuluhan pertanian dan memuat serangkaian kegiatan
yang terukur, terealistis, bermanfaat
yang dapat dilaksanakan diwilayah kerja penyuluh.
Mengingat sangat pentingnya dalam merubah Pengetahuan
Ketrampilan dan Sikap petani maka dibuatlah Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
tingkat kampung.
Rencana
kegiatan penyuluhan pertanian secara lengkap dituangkan dalam bentuk matriks
yang berisi tujuan, masalah,sasaran,metoda,materi,volume,lokasi,waktu,sumber
biaya penanggungjawab serta pelaksana.
B. Tujuan
Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh bertujuan disamping sebagai dasar
pelaksanaan penyuluhan pada tahun berjalan juga dapat sebagai alat kendali
dalam mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta mengukur kinerja penyuluh.
II.
KEADAAN
UMUM WILAYAH
A.
BIO
FISIK
1.
Deskripsi
umum wilayah
Wilayah kampung Waseki POP merupakan salah satu wilayah yang berada pada
distrik Prafi.
Kampung waseki pop mempunyai luas wilayah 2500,25 Ha, dengan batas
wilayah sebagai berikut :
-
Sebelah
Utara berbatasan dengan kampung Aimasi
-
Sebelah
Selatan berbatasan dengan kampung Ugyehekbrig
-
Sebelah
Timur berbatasan dengan kampung Bogor
-
Sebelah
Barat berbatasan dengan kampung Wasegi Indah
2.
Karakteristik
tanah dan iklim
Wilayah kampung waseki pop mempunyai karakteristik lahan dan iklim
sebagai berikut :
-
Kemiringan
lahan 1 - 5 %
-
Ketinggian
tempat antara 70-8- m dpl
-
Tanah
berasal endapan (alluvial) dan liat berpasir
-
Tingkat
kemasaman 6 - 7,5
-
Iklim
hutan tropis basah (Koppen) dengan jumlah curah hujan cukup tinggi dan merata
sepanjang tahun.
-
Bulan
Basah terjadi Oktober – Mei
-
Bulan
Kering Juni – September
3.
Tataguna
Lahan
Penggunaan lahan dikampung waseki pop berdasarkan penggunaannya adalah
sebagai berikut dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Tabel 1. Tataguna Lahan di WKPP Waseki POP :
No
|
Jenis lahan
|
Luas
|
1
2
3
4
5
|
Perkebunan
Pekarangan
Fasilitas Umum
Lahan kering/tegalan
Kawasan Hutan
|
225
38,5
3,25
10
2223,5
|
Total
|
2500,25 Ha
|
Sumber : Kampung Waseki pop
2012
Bila dilihat dari data diatas maka kampung waseki pop masih sangat
berpotensi untuk pengembangan khususnya pola
integrasi kelapa sawit dan ternak sapi
4.
Luas dan produksi komoditi pertanian
1)
Komoditi
Tanaman Pangan
Komoditi pangan diusahakan pada daerah aliran sungai diantaranya jagung , kacang tanah, ubi kayu,
keladi,serta ubi jalar. Komoditi tanaman pangan yang diusahakan terlihat pada
tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Komoditi tanaman pangan
di WKPP Waseki POP:
No
|
Jenis komoditi
|
Luas
Tanam
(Ha)
|
Luas
Panen (Ha)
|
Produksi
Rata-Rata (Ton/ha)
|
Jumlah
Produksi
(Ton)
|
1
2
3
4
5
|
Jagung
Kacang Tanah
Ubi Kayu
Keladi
Ubi Jalar
|
1
0,5
1
2
1
|
1
0,5
1
2
1
|
1,5
0,4
9
10
11
|
1,5
4,7
9
20
11
|
Sumber : Data primer 2012
Dari data diatas Jumlah
komoditi tanaman pangan tidak banyak yang diusahakan karena lahan usaha LU1 dan LU 2 yang sudah ditanami dengan
kelapa sawit.
2)
Komoditi
Perkebunan
Komoditi perkebunan yang diusahakan diantara kelapa sawit,kakao.
Komoditi perkebunan yang diusahakan dapa tdilihat pada tabel 3 berikut :
Tabel 3. Komoditi Perkebuanan di WKPP Waseki POP :
No
|
Jenis komoditi
|
Luas Lahan
|
1
2
|
Kelapa Sawit
Kakao
|
225
4
|
Total
|
229
|
Sumbe : Data Sekunder 2012
Kelapa sawit menjadi komoditi yang paling banyak diusahakan dengan luas
lahan 225 Ha. Dengan produksi rata- rata 2,1 ton Ha.
Kelapa sawit menjadi andalan dan
terbukti telah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Dapat dikembangkankan lagi integrasi tanaman kelapa sawit dan ternak
sapi.
3)
Komoditi
Peternakan
Komoditi peternakan yang diusahakan diantaranya ternak sapi,kambing,babi
serta ayam buras/kampung,itik/entok.
Komoditi peternakan yang diusahakan dapat dilihat pada tabel 4 berikut :
Tabel 4. Komoditi peternakan di WKPP Waseki POP :
No
|
Jenis komoditi
|
Jumlah ternak
(ekor)
|
1
2
3
|
Sapi
Babi
Ayam
Buras/Kampung
|
105
67
95
|
Sumber : Data primer 2012
Ternak sapi masih menjadi andalan disektor peternakan dan masih
berpotensi untuk dikembangkan dengan pola integrasi dengan kelapa sawit
4)
Jumlah
petani berdasarkan jenis komoditi
Jumlah petani berdasarkan jenis komoditi dapat dilihat pada tabel 5
berikut :
Tabel 5. Jumlah petani berdasarkan jenis komoditi di WKPP Waseki POP :
No
|
Jenis komoditi
|
Jumlah
petani/peternak/pekebun
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Kacang Tanah
Jagung
Sapi
Babi
Kakao
Ayam Buras
Kelapa Sawit
|
16
14
34
24
47
14
161
|
Sumber : Data primer 2012
B.
DEMOGRAFI
DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia dapat digolongkan
menjadi 2 (tiga) yaitu :
1.
Penduduk
Jumlah kepala keluarga sebanyak 95 KK, dengan Jumlah penduduk sebanyak
370 jiwa dengan rincian laki-laki 195 dan perempuan 175
a.
Penduduk
berdasarkan umur
Jumlah penduduk berdasarkan klasifikasi umur dapat dilihat pada
tabel 6 berikut :
Tabel 6. Jumlah penduduk berdasarkan umur di WKPP Waseki POP :
No
|
Umur
|
Jumlah (orang)
|
Total
(orang)
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|||
1
2
3
4
5
6
|
0-5
6-11
12-17
18-25
26-45
46-70
|
25
20
40
49
42
19
|
29
28
23
50
31
14
|
54
48
63
99
73
33
|
Total
|
195
|
175
|
370
|
Sumber : Kampung Waseki POP
2012
b.
Penduduk
berdasarkan pendidikan
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada
tabel 7 berikut :
Tabel 7. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di WKPP Waseki
POP
No
|
Tingkat pendidikan
|
Jumlah
|
1
2
3
4
5
6
|
Belum/tidak
sekolah
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Diploma
Tamat PT
|
188
90
43
33
5
11
|
Total
|
370
|
Sumber : Kampung Waseki POP
2012
c.
Penduduk
berdasarkan Agama
Jumlah penduduk berdasarkan Agama dapat dilihat pada tabel 8 berikut :
Tabel 8. Jumlah penduduk berdasarkan Agama di WKPP Waseki POP:
No
|
Jenis Agama
|
Jumlah
|
1
2
3
4
|
Islam
Kristen Protestan
Katolik
Hindu/Budha
|
4
366
-
-
|
Total
|
370
|
Sumber : Kampung Waseki POP
2012
d.
Penduduk
berdasarkan mata pencaharian
Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada
tabel 9 berikut :
Tabel 9. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di WKPP Waseki
POP
No
|
Jenis Mata pencaharian
|
Jumlah
|
1
2
3
|
Petani
PNS
Pedagang/Kios
|
85
7
4
|
Total
|
96
|
Sumber : Kampung Waseki POP
2012
2.
Kelembagaan
petani
Disamping sebagai lembaga non formal, kelompok tani merupakan wadah para
petani untuk bersama melaksanakan usaha taninya mulai perencanaan sampai
pemasaran hasil selain itu sebagai sarana belajar dan wahana kerjasama
kelompok.
Kelompok tani yang ada berjumlah 9 kelompok dengan jumlah pengurus
sebanyak 27 orang dan anggota seluruhnya 161.
Kelompok tani yang ada belum dikukuhkan.
Kelembagaan petani yang ada dikampung waseki POP dapat dilihat pada
tabel 10 berikut :
Tabel 10. Kelembagaan tani di WKPP Waseki POP :
No
|
Jenis Kelembagaan
|
Jumlah
|
Jumlaj anggota
|
1
2
3
4
5
|
Kelompok Tani
Kelompok P3A
Koperasi Unit
Desa
Kelompok RPH
Gapoktan
|
9
-
1
-
1
|
161
-
161
-
161
|
Sumber : Kampung Waseki POP
2012
III.
ANALISA KEADAAN
Dari Hasil pengumpulan dan analisa data maka
diperoleh hasil analisa sebagai berikut :
1. Kegiatan
penyuluhan tanaman pangan
1)
Kacang
Tanah
(AK) 1.
Petani yang melakukan penyiangan sesuai anjuran baru 20 %
2)
Jagung
(AK) 1.
Petani yang melakukan pembumbunan sesuai anjuran baru 20 %
2. Kegiatan
penyuluhan peternakan
1) Sapi
(AK) 1. Petani yang memahami pengetahuan dan penanganan penyakit baru
19 %
(AK) 2.
Petani yang memahami dan menggunakan bibit unggul baru 12 %
2) Babi
(AK) 1.
Petani yang memberikan makanan bermutu sesuai anjuran baru 14 %
3. Kegiatan
penyuluhan perkebunan
1) Kakao
(AK) 1.
Petani yang melakukan pemangkasan pemeliharaan sesuai
anjuran
baru 19 %
(AK) 2.
Petani yang melakukan pengendalian hama PBK sesuai
anjuran baru 19 %
4. Sosial
(AK) 1. Kehadiran anggota pada setiap
pertemuan kelompoktani baru 20 %
5. Ekonomi
(AK) 1. Petani yang melakukan pengadaan bibit
unggul sapi baru 12 %
IV.
TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan Penyuluhan diwilayah kampung Waseki
POP adalah sebagai berikut :
A.
Tujuan kegiatan Penyuluhan Tanaman Pangan
1.
Kacang tanah
(TK) 1.
Meningkatkan jumlah petani yang melakukan penyiangan dari
20 % menjadi
25 %.
2.
Jagung
(TK) 1.
Meningkatkan jumlah petani yang melakukan pembumbunan
dari 20 % menjadi 25
%
B.
Tujuan Kegiatan Penyuluhan Peternakan
1.
Sapi
(TK) 1.Meningkatkan
jumlah petani yang memahami dan memperhatikan
Penanganan penyakit dari 19 % menjadi 24 %.
(TK) 2.Meningkatkan
jumlah petani yang memahami dan menggunakan
Bibit unggul dari 12 % menjadi 17 %
2.
Babi
(TK) 1.Meningkatkan
jumlah petani yang memberikan
pakan bermutu
dari 14 % menjadi 19 %
C.
Tujuan Kegiatan Penyuluhan Perkebunan
1.
Kakao
(TK) 1.Meningkatkan
jumlah petani yang mampu melaksanakan
Pemangkasan pemeliharaaan dari 19 % menjadi 24 %.
(TK) 2.Meningkatkan
jumlah petani yang mampu mengendalikan
Hama PBK dari 19 % menjadi 24 %
D.
Sosial
(TK) 1.Meningkatkan jumlah anggota
yang hadir pada pertemuan kelompok
Tani 20 % menjadi 25 %
E.
Ekonomi
(TK) 1.Meningkatkan jumlah petani
yang pengadaan bibit
Unggul sapi dari 12 % menjadi 15 %
V.
MASALAH
Dari analisa keadaan yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya, maka masalah yang terhimpun adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan
penyuluhan tanaman pangan
1)
Kacang
Tanah
(M) 1. Petani yang tidak melakukan
penyiangan Sesuai anjuran 80 %
2)
Jagung
(M) 1.
Petani yang tidak melakukan pembumbunan sesuai anjuran 80 %
2. Kegiatan
penyuluhan peternakan
1) Sapi
(M) 1. Petani yang tidak memahami
pengetahuan dan penanganan penyakit
Sesuai Anjuran 81 %
(M) 2. Petani yang tidak menggunakan bibit
unggul 88 %
Babi
(M) 1.
Petani yang tidak memberikan pakan bermutu sesuai anjuran 86 %
3. Kegiatan
penyuluhan perkebunan
1) Kakao
(M) 1.
Petani yang tidak melakukan pemangkasan pemeliharaan sesuai anjuran
81 % .
(M) 2.
Petani yang tidak melakukan pengendalian
Hama PBK sesuai anjuran
81 % .
4. Sosial
(M) 1. Anggota yang tidak hadir pada
setiap pertemuan kelompok tani
Mencapai 80 %.
5. Ekonomi
(M) 1. Petani yang tidak melakukan
penyediaan bibit unggul 88 %
VI. RENCANA KERJA
TAHUNAN PENYULUH
TAHUN
: 2014
Nama : Adolof Togaran Alatubir
Tahun : 2014
Wilayah Kerja : Kampung Waseki POP
NO
|
Tujuan
|
Masalah
|
Sasa
ran
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Ket
|
|||||||
Materi
|
Kegiatan/
metode
|
Vol
|
Lokasi
|
Wa
ktu
|
Sum
ber
biaya
|
Penang
gung
jawab
|
Pelak
sana
|
|||||
A. Kacang Tanah
|
Pelaksanaan Tahun 2014
|
|||||||||||
1
|
Petani melakukan penyiangan sesuai anjuran
29 %
|
Petani belum memahami penyiangan sesuai anjuran 76 %
|
13
|
Penyia
Ngan tanaman kacang tanah
|
Cera
mah,An
jang
sana
demcar
|
2x
|
Waseki pop
(9 KLP)
|
Jan-Des
|
BOP+Swa
daya
|
PPL
|
PPL
|
|
B.
Jagung
|
||||||||||||
2
|
Petani melakukan pembumbunan sesuai anjuran 29 %
|
Petani belum melakukan pembumbunan sesuai anjuran 76 %
|
11
|
Pembum
bunan tanaman jagung
|
Cera
Mah,An
jang
sana
demcar
|
2x
|
Waseki pop
(9 KLP)
|
Jan-Des
|
BOP+Swa
daya
|
PPL
|
PPL
|
|
C.
Sapi
|
||||||||||||
3
|
Peternak memahami dan melakukan penanganan penyakit 29 %
|
Peternak belum memahami
dan melakukan penanganan penyakit 76 %
|
26
|
Penge
tahuan dan penanganan
penyakit cacing pada
sapi
|
Cera
mah, Anjang
sana
|
2x
|
Waseki pop
(9 KLP)
|
Jan-Des
|
BOP+Swa
daya
|
PPL
|
PPL
|
|
4
|
Peternak memahami dan menggunakan bibit unggul
19 %
|
Peternak belum memahami dan menggunakan bibit unggul 85 %
|
29
|
Perbaikan
Bibit Unggul ternak sapi melaui IB
|
Cera
mah, Anjang
sana
|
2x
|
Waseki pop
(9 KLP)
|
Jan-Des
|
BOP+Swa
daya
|
PPL
|
PPL
|
|
D.
Babi
|
||||||||||||
5
|
Peternak memberikan pakan bermutu
20 %
|
Peternak memberikan pakan belum sesuai anjuran 82 %
|
20
|
Pakan bermutu ternak babi
|
Cera
mah, Anjang
sana
|
2x
|
Waseki pop
(9 KLP)
|
Jan-Des
|
BOP+Swa
daya
|
PPL
|
PPL
|
|
E.
Kakao
|
||||||||||||
6
|
Petani melakukan pemangkasan pemeliharan dengan tehnik pemangkasan bentuk dan tunas air
30 %
|
Petani belum melakukan pemangkasan pemeliharaan sesuai anjuran 76 %
|
36
|
Pemangkasan bentuk dan tunas air pada tanaman kakao
|
Cera
mah,
Anjang
sana,
Demcar
|
2x
|
Waseki pop
(9 KLP)
|
Jan-Des
|
BOP+Swa
daya
|
PPL
|
PPL
|
|
7
|
Petani melakukan pengendalian Hama PBK dengan tehnik penyelubungan
buah kakao dan penguburan/pembenaman kulit buah 30 %
|
Petani belum melakukan pengendalian hama PBK sesuai anjuran
76 %
|
36
|
Pengenda
lian Hama PBK dengan tehnik penyelubungan buah kakao dan penguburan kulit buah kakao
|
Cera
mah,
Anjang
sana,
Demcar
|
2x
|
Waseki pop
(9 KLP)
|
Jan-Des
|
BOP+Swa
daya
|
PPL
|
PPL
|
|
F.
Sosial
|
||||||||||||
8
|
Petani memahami dan menjadikan kelompok tani sebagai kelas belajar,
wahana kerjasama, unit produksi 30 %
|
Anggota belum memahami dan menghadiri setiap pertemuan kelompok
75 %
|
121
|
Manfaat per
temuan kelompok tani
|
Cera
mah,
Anjang
sana
|
2x
|
Waseki pop
(9 KLP)
|
Mar-Apr
|
BOP+Swa
daya
|
PPL
|
PPL+
KT
|
|
G.
Ekonomi
|
||||||||||||
9
|
Peternak mau menyediakan modal dalam penyediaan bibit unggul sapi 19 %
|
Kurangnya penyediaan bibit unggul sapi 85 %
|
29
|
Penga
daan bibit unggul
ternak sapi
|
Cera
mah,
Anjang
sana
|
2x
|
Waseki pop
(9 KLP)
|
Nov-Des
|
BOP+Swa
daya
|
PPL
|
PPL+
KT
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan isi komentar anda