I.                   
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Undang- Undang
Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,Perikanan, dan
Kehutanan(SP3K) mengamanatkan bahwa programa penyuluhan pertanian disusun
berjenjang  dimulai dari tingkat
desa/kampung.
Maka
penyusunan programa ini disusun berdasarkan kebutuhan pelaku utama dan pelaku
usaha, yang mana  spesifik lokasi masih
menjadi acuan dalam menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian.
Dengan
demikian kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan pertanian akan mampu
merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dan memberikan dukungan
terhadap program-program prioritas dinas/instansi terkait.
Kebutuhan
pelaku utama akan penyuluhan pertanian yang berkaitan dengan perubahan perilaku
( Pengetahuan,Ketrampilan, sikap) dalam meningkatkan produksi pertaniannya yang
bermuara pada peningkatan kesejahteraan  masih menjadi subtansi penyusunan programa
ini.
Oleh karena
itu mulai dari keadaan masalah, tujuan, cara mencapai tujuan dari programa ini
menggambarkan langkah kegiatan penyuluhan apa yang akan dilakukan saat ini dan
acuan untuk tahun berikutnya.
B.      Tujuan
Tujuan penyusunan program
penyuluhan pertanian ini :
1.       Menjadi acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan
pertanian bagi para penyelenggara.
2.       Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian dalam
menyusun rencana kegiatan penyuluhan pertanian.
3.      
Petani dapat mengetahui secara riil, masalah,tujuan, cara mencapai tujuan sebagai  upaya
untuk merubah perilaku (Pengetahuan,Ketrampilan,Sikap) dalam meningkatkan
produksi pertaniann serta kesejahteraannya.
4.       Sebagai bahan monitoring dan evaluasi penyelenggaran penyuluhan
II.                 
KEADAAN
UMUM 
A.      BIO FISIK
1.       Deskripsi umum wilayah
Wilayah
kampung Waseki Pop merupakan
salah satu wilayah yang berada pada distrik Prafi.
Kampung Waseki Pop mempunyai luas wilayah 2500,25 Ha, dengan batas
wilayah sebagai berikut :
-         
Sebelah Utara
berbatasan dengan kampung Aimasi
-         
Sebelah
Selatan berbatasan dengan kampung Ugyehekbrig
-         
Sebelah Timur
berbatasan dengan kampung Bogor
-         
Sebelah Barat
berbatasan dengan Wasegi Indah
2.       Karakteristik tanah dan iklim
Wilayah
kampung Waseki Pop mempunyai
karakteristik lahan dan iklim sebagai berikut :
-         
Kemiringan
lahan 1 - 5 %
-         
Ketinggian
tempat antara 70-8- m dpl
-         
Tanah berasal
endapan (alluvial) dan liat berpasir
-         
Tingkat
kemasaman 6 - 7,5
-         
Iklim hutan
tropis basah (Koppen) dengan jumlah curah hujan cukup tinggi dan merata
sepanjang tahun.
-         
Bulan Basah
terjadi Oktober – Mei
-         
Bulan Kering
Juni - September
3.       Tataguna Lahan
Penggunaan
lahan dikampung Waseki Pop berdasarkan
penggunaannya adalah sebagai berikut dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Tabel 1.
Tataguna Lahan berdasarkan penggunaannya :
| 
No | 
Jenis
  Penggunaan Lahan | 
Luas
  (Ha) | 
Persentase
  (%) | 
| 
1 
2 
3 
4 
5 | 
Perkebunan
   
Pekarangan 
Fasilitas
  Umum 
Lahan
  kering/tegalan 
Kawasan
  Hutan | 
231 
38,5 
3,25 
10 
2.218 | 
9,2 
1,5 
0,1 
0,4 
88,8 | 
| 
T o t a
  l | 
2.500,25 | ||
Sumber :
Data Sekunder, 2013 
Tabel 1 diatas memperlihatkan bahwa
lahan di Kampung Waseki Pop digunakan untuk lahan Perkebunan 2259 ha (9,2
%  ); Pekarangan 38,5 ha (1,5 %);     Fasilitas Umum 3,25 (0.1 %); Lahan
kering/tegalan 10 ha (0.4 %);  dan
Kawasan Hutan 2223,5 ha (88,8 %).
4.       Luas dan produksi komoditi pertanian
1)      Komoditi Tanaman Pangan
Komoditi
pangan diusahakan pada daerah aliran sungai 
diantaranya jagung , kacang tanah, ubi kayu, keladi,serta ubi jalar.
Komoditi tanaman pangan yang diusahakan terlihat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2.
Komoditi tanaman pangan :
| 
No | 
Jenis Komoditi | 
Luas 
Tanam 
(Ha) | 
Luas Panen 
(Ha) | 
Produksi 
Rata-Rata (Ton/ha) | 
Jumlah Produksi 
(ton) | 
| 
1 
2 
3 
4 
5 | 
Jagung 
Kacang Tanah 
Ubi Kayu 
Keladi 
Ubi Jalar | 
1,124 
0,5 
1 
2 
1 | 
1 
0,5 
1 
2 
1 | 
1,5 
0,5 
9 
10 
11 | 
1,5 
   05 
9 
20 
11 | 
Sumber :
Data Primer, 2013 
2)      Komoditi Hortikultura
Komoditi hortikultura yang diusahakan terlihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3. Komoditi Hortikultura :
| 
No | 
Jenis Komoditi | 
Jumlah Tanaman 
(Pohon) | 
Luas Tanam 
(Ha) | 
| 
1 
2 
3 | 
Pisang 
Mangga 
Durian | 
156 
47 
140 | 
0,1 
0,3 
1,4 | 
Sumber :
Data Primer, 2013 
3)      Komoditi
Perkebunan
Komoditi
perkebunan yang diusahakan diantara kelapa sawit,kakao.
Komoditi
perkebunan yang diusahakan dapa tdilihat pada tabel 4 berikut :
Tabel 4. Komoditi Perkebuanan:
| 
No | 
Jenis Komoditi | 
Jumlah Tanaman 
(Pohon) | 
Luas
  Tanam(Ha) | 
| 
1 
2 
3 | 
Kelapa Sawit 
Kakao 
Kelapa Dalam | 
40.500 
4.300 
182 | 
225 
4,3 
1,4 | 
Sumber :
Data Primer, 2013
Tabel 4. diatas memperlihatkan bahwa
sebagian besar tanaman perkebunan yang diusahakan adalah kelapa sawit dengan
luas pertanaman 225 ha ( %) dan ini menjadi potensi pengembangan integrasi
kelapa sawit dan ternak sapi,  Kelapa
sawit rakyat tersebut ditanam melalui pola KKPA, kemudian komoditi kakao seluas
4,3 ha (%), Kelapa Dalam Seluas 1,4 Ha (%)
4)      Komoditi Peternakan
Komoditi
peternakan yang diusahakan dapat dilihat pada tabel 5 berikut :
Tabel 5. Komoditi peternakan :
| 
No | 
Jenis
  Ternak | 
Jumlah ternak 
(Ekor) | 
| 
1 
3 
4 | 
Sapi 
Babi 
Ayam  | 
107 
95 
86 | 
Sumber : Data primer 2013
Tabel
5 diatas menunjukkan bahwa jenis ternak yang umum dikembangkan sebagian besar
adalah sapi 107 ekor, sehingga potensi pengembangan integrasi kelapa sawit dan
sapi sangat besar jika menghitung rasio antara luas lahan kelapa sawit dan
jumlah ternak yang ada.
5)      Jumlah petani berdasarkan jenis komoditi
Jumlah petani
berdasarkan jenis komoditi dapat dilihat pada tabel 6 berikut :
Tabel 6. Jumlah petani berdasarkan jenis komoditi :
| 
No | 
Jenis
  Komoditi  | 
Jumlah(Orang) | 
| 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 | 
Kacang
  Tanah 
Jagung 
Sapi 
Babi 
Kakao 
Ayam
  Buras 
Kelapa
  Sawit  | 
12 
7 
22 
28 
11 
19 
161 | 
Sumber : Data primer 2013
B.      DEMOGRAFI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya
manusia dapat digolongkan  menjadi 2
(tiga) yaitu :
1.       Penduduk
Jumlah kepala
keluarga sebanyak 96 kk, dengan Jumlah
penduduk sebanyak 370 jiwa dengan rincian
laki-laki 195 dan perempuan 175
a.       Penduduk berdasarkan umur
Jumlah
penduduk berdasarkan klasifikasi umur dapat dilihat pada tabel  7 berikut :
Tabel 7. Jumlah penduduk berdasarkan umur :
| 
No | 
Umur (Tahun) | 
Jumlah (Orang) | 
Total (Orang) | 
Persentase (%) | |
| 
Laki - laki | 
Perempuan | ||||
| 
1 
2 
3 
4 
5 
6 | 
0-5 
6-11 
12-17 
18-25 
26-45 
46-70 | 
25 
20 
40 
49 
42 
19 | 
29 
28 
23 
50 
31 
14 | 
54 
48 
63 
99 
73 
33 | 
1 
2 
3 
4 
5 
6 | 
| 
Total | 
195 | 
175 | 
370 | 
100 | |
Sumber :
Data Sekunder, 2013
b.      Penduduk berdasarkan pendidikan
Jumlah
penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel  8 berikut :
Tabel 8. Jumlah Penduduk berdasarkan tingkat
pendidikan sebagai berikut :
| 
No | 
Tingkat pendidikan | 
Jumlah (Orang) | 
Persentase (%) | 
| 
1 
2 
3 
4 
5 
6 | 
Belum/tidak sekolah 
Tamat SD 
Tamat SLTP 
Tamat SLTA 
Diploma 
Sarjana | 
54 
48 
63 
99 
73 
33 | 
14,6 
12,97 
17 
26,8 
19,72 
8,91 | 
| 
Total | 
370 | 
100 | 
Sumber :
Data Sekunder, 2013
c.       Penduduk berdasarkan Agama
Jumlah
penduduk berdasarkan Agama dapat dilihat pada tabel  9 berikut :
Tabel 9. Jumlah penduduk berdasarkan Agama
:
| 
No | 
Jenis Pemeluk Agama | 
Jumlah (Orang) | 
Persentase (%) | 
| 
1 
2 
3 
4 
5 | 
Kristen 
Islam 
Katolik 
Hindu 
Budha | 
366 
4 
- 
- 
- | 
98,91 
1.09 
- 
- 
- | 
| 
Total | 
370 | 
100 | |
Sumber : Data
Sekunder 2013
d.      Penduduk berdasarkan mata pencaharian
Jumlah
penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 10 berikut :
Tabel 10. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian :
| 
No | 
Jenis Mata Pencaharian | 
Jumlah (Orang) | 
Persentase (%) | 
| 
1 
2 
3 | 
Petani 
PNS 
Pedagang/Kios | 
87 
7 
2 | 
90,6 
7,2 
2 | 
| 
Total | 
96 | 
100 | |
Sumber : Data
Sekunder 2013
Tabel 10 menunjukkan bahwa mayoritas
atau hampir setengahnya, penduduk Kampung Waseki pop bermata pencaharian
sebagai petani (90,6 %) selanjutnya PNS (7,2 %);  kemudian pedagang/kios (2 %)
2.       Kelembagaan petani
Disamping
sebagai lembaga non formal, kelompok tani merupakan wadah para petani untuk
bersama melaksanakan usaha taninya mulai perencanaan sampai pemasaran hasil
selain itu sebagai sarana belajar dan wahana kerjasama kelompok.
Kelompok tani
yang ada berjumlah 9 kelompok dengan
jumlah pengurus sebanyak 18 orang dan
anggota seluruhnya 161.
Kelompok tani
yang ada belum dikukuhkan.
Kelembagaan
petani yang ada dikampung Waseki Pop dapat dilihat pada tabel 11 berikut :
Tabel 11. Kelembagaan tani :
| 
No | 
Jenis Kelembagaan | 
Jumlah | 
Jumlah  anggota | 
| 
1 
2 
3 
4 
5 | 
Kelompok Tani 
Kelompok P3A 
Koperasi Unit Desa 
Kelompok RPH 
Gapoktan | 
9 
- 
1 
- 
1 | 
161 
- 
161 
- 
161 | 
Sumber : Data
Primer 2013
III.               
TUJUAN
A.      TUJUAN UMUM
                Tujuan dari programa secara umum adalah meningkatkan Pengetahuan ,
ketrampilan dan sikap pelaku utama dan
pelaku usaha,dalam arti ada
target perubahan sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan produktifitas,
pendapatan, dan kesejahteraannya, 
                Tujuan ini sesungguhnya adalah
solusi dari pemecahan masalah yang dihadapi oleh petani.
                Sehingga dalam penetapan tujuan
dalam programa ini selalu memperhatikan beberapa hal ; sesuai kebutuhan,
terukur, dapt dikerjakan, realistis dan waktu.
Tujuan
umum yang ingin dicapai secara umum adalah :
1)     
Komoditi Jagung; dari 1,5 ton per ha menjadi
1,7 ton per ha
2)     
Komoditi Kacang tanah;  dari 0.5 per ton  ha menjadi 0,7 ton per ha
3)     
Komoditi Sapi; 
meningkatkan populasi ternak sapi dari 107 ekor menjadi 125 ekor.
4)     
Komoditi Babi; meningkatkan berat badan ternak
5)     
Komoditi Kakao; meningkatkan produksi buah
kakao
6)     
Meningkatkan produksi pakan ternak melalui
peningkatan produksi Hijauan Pakan ternak.
B.      TUJUAN KHUSUS
Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah :
1.      
PERILAKU
a.    Aspek Teknis
Ø  Meningkatkan
kemampuan Petani melakukan penanaman jagung sesuai anjuran dari 15  % menjadi 17 %
Ø  Meningkatkan
kemampuan Petani melakukan pembumbunan tanaman jagung sesuai anjuran dari  5 % menjadi 10 %.
Ø  Meningkatkan
kemampuan Petani melakukan penyiangan tanaman kacang tanah sesuai anjuran dari
20  % menjadi 25  %.
Ø  Meningkatkan
pemahaman petani dan melaksanakan Inseminasi Buatan dari 10 % menjadi 15 %
Ø  Meningkatkan
kemampuan Petani melaksanakan penanganan penyakit cacing pada ternak sapi  sesuai anjuran dari  5 % menjadi 10 %.
Ø  Meningkatkan
kemampuan Petani memberikan pakan tambahan pada ternak babi sesuai anjuran
dari  5 % menjadi  7 %.
Ø  Meningkatkan
kemampuan Petani melaksanakan pemangkasan tanaman kakao sesuai anjuran
dari  5 % menjadi 10  %.
Ø  Meningkatkan
kemampuan Petani melaksanakan pengendalian hama Penggerek Buah Kakao sesuai
anjuran dari  5 % menjadi 10 %.
Ø  Meningkatkan
kemampuan Petani melaksanakan pemupukan tanaman kakao sesuai anjuran dari
2  % menjadi 5 %.
b.         
Aspek Sosial
Ø  Meningkatkan
Pengetahuan Petani akan manfaat kelompok tani dari 2 %  menjadi 10 %.
c.          
Aspek Ekonomi
Ø  Meningkatkan
kemampuan petani untuk membeli pupuk dari 1 % menjadi 5  %
2.      
NON PERILAKU
Ø 
Membuat RDKK pupuk bersubsidi dalam rangka penyediaan pupuk
Ø 
Membuat alternatif obat cacing secara tradisional
Ø 
Mengakses sarana Inseminasi buatan melalui pemerintah (Dinas
Peternakan Kabupaten / Propinsi.
IV.               
MASALAH
- IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi Masalah Perilaku dan Non Perilaku dilakukan dengan menggali
dan menghimpun dari para petani yang hasilnya pada tabel berikut :
Tabel 1. Daftar Identifikasi Masalah
| 
No | 
Usaha 
tani | 
Penerapan Teknologi
  (sekarang) | 
Masalah | ||
| 
Teknis  | 
Sosial | 
Ekonomi | |||
| 
I | 
Jagung | 
Jarak Tanam  | 
Jarak Tanam Tidak dilakukan sesuai anjuran
  karena rendahnya pengetahuan dan kerampilan. | 
- | 
- | 
| 
Pembumbunan | 
Pembumbunan tidak dilakukan karena
  kurangnya pengetahuan. | 
- | 
- | ||
| 
Bibit Unggul | 
Bibit yang digunakan masih jenis lokal
  karena kurangnya pengetahuan. | 
- | 
Modal terbatas | ||
| 
Pupuk | 
Pemupukan tidak dilakukan karena
  kurangnya pengetahuan | 
Pupuk tidak tersedia dipasaran | 
Modal terbatas | ||
| 
II | 
Kacang Tanah | 
Penyiangan  | 
Penyiangan dilakukan tidak sesuai
  anjuran karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan petani | 
- | 
- | 
| 
Pasca Panen  | 
Pasca Panen dilakukan tidak sesuai
  anjuran karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan petani | 
- | 
- | ||
| 
Pupuk | 
Pemupukan tidak dilakukan karena
  kurangnya pengetahuan dan sikap | 
Pupuk tidak tersedia dipasaran | 
Modal terbatas | ||
| 
III | 
Sapi | 
Inseminasi
  Buatan | 
Inseminasi Buatan belum  dilakukan karena kurangnya pengetahuan  | 
Sarana inseminasi
  buatan tidak ada | 
- | 
| 
Perkandangan
  Ternak | 
- | 
Terbatas 
nya lahan untuk menanam rumput | 
Terbatas 
nya modal untuk membuat kandang | ||
| 
Pakan
  Ternak | 
pakan ternak yang diberikan tidak
  sesuai anjuran karena kurangnya pengetahuan | 
 Lahan yang terbatas untuk menanam rumput | 
- | ||
| 
Penyakit
  Cacing | 
Petani belum   melaksa nakan
  penangan penyakit  cacing karena kurangnya
  pengetahuan dan ketrampilan.  | 
- | 
Obat cacing sangat langka dipasaran | ||
| 
Pemupukan Rumput | 
-  | 
Pupuk tidak tersedia dipasaran | 
Harga Pupuk Mahal | ||
| 
IV | 
Babi | 
Pakan
  Tambahan | 
pakan
  tambahan diberikan tidak sesuai anjuran karena kurangnya pengetahuan dan
  ketrampilan | 
- | 
- | 
| 
Perkandangan | 
Perkandangan tidak sesuai anjuran
  karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan | 
- | 
Modal terbatas | ||
| 
Mutu
  bibit  | 
- | 
- | 
Modal terbatas | ||
| 
V | 
Kakao | 
Pemangkasan
  tanaman. | 
Pemangkasan tanaman dilakukan tidak
  sesuai anjuran karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan | 
- | 
- | 
| 
Pengendalian
  Hama Penggerek Buah Kakao. | 
Pengendalian hama PBK tidak sesuai
  anjuran karena kuranngya pengetahuan dan ketrampilan  | 
- | 
- | ||
| 
Pemupukan
   | 
 - | 
Pupuk tidak tersedia dipasaran | 
Harga pupuk mahal | ||
| 
VI | 
Sosial | 
Manfaat
  kelompok tani. | 
- | 
Kelompok belum berfungsi dengan
  baik   | 
- | 
| 
Kerjasama
  petani dalam kelompok | 
- | 
Kurangnya
  kerjasama anggota didalam kelompok | 
- | ||
| 
Kelompok
  belum mampu mengakses sumber permodalan | 
- | 
Kurangnya Kemam 
puan mengakses sumber per 
modalan  | 
- | ||
| 
VII | 
Ekonomi | 
Pemupukan
  Modal Kelompok | 
- | 
- | 
Modal terbatas | 
| 
Kelompok
  belum berperan dalam pengadaan sarana produksi | 
- | 
- | 
Modal terbatas | ||
| 
Kurangnya
  modal petani untuk membeli pupuk | 
- | 
- | 
Modal terbatas | ||
- PERUMUSAN MASALAH
1.       Uji Prioritas Masalah Menggunakan GMP
Tabel  2. Prioritas Masalah
| 
NO | 
MASALAH | 
G | 
M | 
P | 
JMLH | 
| 
I | 
PERILAKU | ||||
| 
1 | 
Jagung | ||||
| 
a. Jarak Tanam  | 
3 | 
3 | 
3 | 
9 | |
| 
b. Pembumbunan | 
3 | 
3 | 
3 | 
9 | |
| 
c. Bibit Unggul | 
2 | 
2 | 
1 | 
5 | |
| 
d. Pupuk | 
2 | 
2 | 
1 | 
5 | |
| 
2 | 
Kacang Tanah | ||||
| 
a. Penyiangan
   | 
3 | 
2 | 
3 | 
8 | |
| 
b. Pasca
  Panen  | 
2 | 
2 | 
2 | 
6 | |
| 
3 | 
Sapi | ||||
| 
a.
  Inseminasi Buatan | 
3 | 
3 | 
3 | 
9 | |
| 
b. Perkandangan
  Ternak | 
3 | 
1 | 
3 | 
6 | |
| 
c. Pakan
  Ternak | 
3 | 
1 | 
1 | 
5 | |
| 
d. Penyakit
  Cacing | 
3 | 
3 | 
3 | 
9 | |
| 
e.
  Pemupukan rumput | 
3 | 
3 | 
1 | 
7 | |
| 
4 | 
Babi | ||||
| 
a. Pakan
  Tambahan | 
3 | 
2 | 
3 | 
8 | |
| 
b. Perkandangan | 
2 | 
1 | 
2 | 
5 | |
| 
c. Mutu
  bibit  | 
2 | 
2 | 
1 | 
5 | |
| 
5 | 
Kakao | ||||
| 
a. Pemangkasan
  tanaman. | 
3 | 
3 | 
3 | 
9 | |
| 
b. Pengendalian
  Hama Penggerek Buah Kakao. | 
3 | 
3 | 
3 | 
9 | |
| 
c. Pemupukan | 
3 | 
2 | 
2 | 
7 | |
| 
6 | 
Sosial | ||||
| 
a. Manfaat
  kelompok tani. | 
3 | 
3 | 
3 | 
9 | |
| 
b. Kerjasama
  petani dalam kelompok | 
3 | 
2 | 
2 | 
7 | |
| 
c. Kelompok
  belum mampu mengakses sumber 
    permodalan | 
2 | 
1 | 
2 | 
5 | |
| 
7 | 
Ekonomi | ||||
| 
a. Pemupukan
  Modal Kelompok | 
2 | 
2 | 
1 | 
5 | |
| 
b. Kelompok
  belum berperan dalam pengadaan 
    sarana produksi | 
2 | 
2 | 
1 | 
5 | |
| 
c. Kurangnya
  modal petani untuk membeli pupuk | 
2 | 
3 | 
3 | 
8 | |
| 
II | 
NON
  PERILAKU | ||||
| 
a.Pupuk
  tidak tersedia dipasaran | 
3 | 
3 | 
3 | 
9 | |
| 
b.Obat
  cacing sangat langka dipasaran | 
3 | 
3 | 
3 | 
9 | |
| 
c.Sarana
  Inseminasi Buatan tidak ada | 
3 | 
2 | 
3 | 
8 | |
| 
d.Tidak
  ada pengecer pupuk | 
2 | 
1 | 
2 | 
5 | |
| 
e.Harga
  pupuk mahal | 
3 | 
1 | 
1 | 
6 | 
Keterangan :
Nilai 3            =
Gawat, Mendesak, Penyebaran tinggi
Nilai 2            =
Agak gawat,  Agak mendesak, Penyebaran
cukup
Nilai 1            =
Tidak gawat, Tidak mendesak, Penyebaran rendah
2.       Urutan Prioritas Masalah 
Dari Hasil uji prioritas masalah  maka didapat masalah baik perilaku dan non
perilaku sebagai berikut  :
A.      Masalah Perilaku  :
a.       Aspek Teknis
Ø  Petani melakukan penanaman jagung sesuai anjuran baru 15 %
Ø  Petani melakukan pembumbunan tanaman
jagung sesuai anjuran baru 5 %
Ø  Petani melakukan penyiangan tanaman kacang
tanah sesuai anjuran baru 20 %
Ø  Petani memahami Inseminasi Buatan 5 %
Ø  Petani melaksanakan penangan penyakit
cacing pada ternak sapi baru 
5 %
Ø  Petani memberikan pakan tambahan baru 5 %
Ø  Petani melakukan pemangkasan tanaman kakao
sesuai anjuran baru 5% 
Ø  Petani melakukan pengendalian hama
Penggerek Buah kakao sesuai anjuran baru 5 %
Ø  Petani melakukan pemupukan pada tanaman kakao sesuai anjuran baru 2 %
b.      Aspek Sosial
Ø  Petani memahami manfaat kelompok tani baru
2 %
c.       Aspek Ekonomi
Ø  Petani yang mampu membeli pupuk baru 1 %
B.      Masalah Non Perilaku :
a.      
Pupuk tidak
tersedia dipasaran
b.     
Obat cacing ternak
tidak tersedia dipasaran
c.      
Sarana Inseminasi buatan
tidak ada
V. RENCANA KEGIATAN
PENYULUHAN
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan yakni perubahan
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan pelaku utama dan pelaku usaha selanjutnya
dibuat berbagai kegiatan atau metode penyuluhan dalam setahun.
Secara lengkap rencana kegiatan penyuluhan dituangkan
dalam bentuk matriks programa sebagai berikut :
MATRIKS PROGRAMA
PENYULUHAN PERTANIAN
TAHUN : 2015
| 
No | 
Keadaan | 
Tujuan | 
Masalah | 
Sasaran | 
Kegiatan Penyuluhan | 
Ket | |||||||||||||
| 
WT | 
TT | 
PD | 
L | 
P | 
L | 
P | 
Materi | 
Metode/ 
kegiatan
  Penyuluhan | 
Vol | 
Lokasi | 
Waktu | 
Sum 
ber 
biaya | 
Pe 
nang 
gung 
jawab | 
Pe 
lak 
sana | |||||
| 
1 | 
2 | 
3 | 
4 | 
5 | 
6 | 
7 | 
8 | 
9 | 
10 | 
11 | 
12 | 
13 | 
14 | 
15 | 
16 | 
17 | 
18 | 
19 | 
20 | 
| 
I | 
A.Jagung | ||||||||||||||||||
| 
1 | 
Petani melakukan penanaman jagung
  sesuai anjuran 15 % | 
Meningkatkan kemampuan petani melakukan
  penanaman sesuai anjuran menjadi  17 % | 
Petani belum melakukan penanaman jagung
  sesuai anjuran 85 % | 
- | 
- | 
6 | 
- | 
- | 
- | 
- | 
Teknik Bertanam jagung 
(folder,leaflet, 
Brosur,Bahan tayangan) | 
Ceramah, 
KunJungan rumah/lahan petani, 
demcar | 
2x | 
Wa 
seki pop 
(9 KLP) | 
Jan-Des | 
BOP+ 
Swa 
daya | 
PPL/ 
Pok 
tan | 
PPL/ 
Pok 
tan | |
| 
2 | 
Petani melakukan pembumbu 
nan sesuai anjuran  
5  % | 
Meningkatkan kemampuan Petani melakukan
  pembumbunan sesuai anjuran 
 10 % | 
Petani belum melakukan pembumbunan
  sesuai anjuran 95 % | 
- | 
- | 
6 | 
- | 
- | 
- | 
- | 
Pembumbun 
an tanaman jagung 
(folder,leaflet, 
Bahan tayangan) | 
Ceramah, 
KunJungan rumah/lahan petani, 
demcar | 
2x | 
Wa 
seki pop 
(9 KLP) | 
Jan-Des | 
BOP+ 
Swa 
daya | 
PPL/ 
Pok 
tan | 
PPL/ 
Pok 
tan | |
| 
B.Kacang
  Tanah | |||||||||||||||||||
| 
3 | 
Petani memahami penyiangan sesuai
  anjuran  
20 % | 
Meningkatkan kemampuan Petani melaku 
kan penyiang 
an sesuai anjuran 
 25 % | 
Petani belum memahami penyiang 
an sesuai anjuran 80 % | 
- | 
- | 
9 | 
- | 
- | 
- | 
- | 
Penyiangan tanaman kacang tanah 
(folder,leaflet, 
Bahan tayangan) | 
Ceramah, 
KunJungan rumah/lahan petani, 
demcar | 
2x | 
Wase 
ki
  pop 
(9 KLP) | 
Jan-Des | 
BOP+ 
Swa 
daya | 
PPL/ 
Pok 
tan | 
PPL/ 
Pok 
tan | |
| 
II | 
C.Sapi | ||||||||||||||||||
| 
4 | 
Petani memahami inseminasi buatan 10 % | 
Meningkatkan kemampuan Petani memahami
  dan melaksanakan inseminasi buatan 15 % | 
Petani belum memahami inseminasi buatan 90 % | 
- | 
- | 
19 | 
- | 
- | 
- | 
- | 
Perbaikan Bibit Unggul ternak sapi melaui IB 
(folder,leaflet, 
Bahan tayangan) | 
Ceramah, 
KunJungan rumah/lahan petani, 
demcar | 
2x | 
Wase 
ki
  pop 
(9 KLP) | 
Jan-Des | 
BOP+ 
Swa 
daya | 
PPL/ 
Pok 
tan | 
PPL/ 
Pok 
tan | |
| 
5 | 
Petani memahami dan melakukan
  penanganan penyakit cacing 5 % | 
Meningkatkan kemampuan Petani memahami
  dan melakukan penanga 
nan penyakit cacing 10 % | 
Petani belum memahami dan melakukan penanga 
nan penyakit cacing  95 % | 
- | 
- | 
20 | 
- | 
- | 
- | 
- | 
Pengetahuan dan penanganan  
penyakit
  cacing pada sapi 
(folder,leaflet, 
Bahan tayangan) | 
Ceramah, 
KunJungan rumah/lahan petani, 
demcar | 
2x | 
Wase 
ki
  pop 
(9 KLP) | 
Jan-Des | 
BOP+ 
Swa 
daya | 
PPL/ 
Pok 
tan | 
PPL/ 
Pok 
tan | |
| 
III | 
D.Babi | ||||||||||||||||||
| 
6 | 
Petani memberikan pakan bermutu 
 5 % | 
Meningkatkan kemampuan Petani memberi 
kan pakan tambahan 7 % | 
Petani memberi 
kan pakan belum sesuai anjuran 95 % | 
- | 
- | 
26 | 
- | 
- | 
- | 
- | 
Pakan
  bermutu ternak babi 
(folder,leaflet, 
Bahan tayangan) | 
Ceramah,Kun 
Jungan rumah/lahan petani, 
demcar | 
2x | 
Wase 
ki
  pop 
(9 KLP) | 
Jan-Des | 
BOP+ 
Swa 
daya | 
PPL/ 
Pok 
tan | 
PPL/ 
Pok 
tan | |
| 
IV | 
E.Kakao | ||||||||||||||||||
| 
7 | 
Petani melakukan pemangkasan sesuai
  anjuran  5 % | 
Meningkatkan kemampuan Petani melakukan
  pemang 
kasan  sesuai anjuran  10 % | 
Petani belum melakukan pemangkasan sesuai
  anjuran 95 % | 
- | 
- | 
10 | 
- | 
- | 
- | 
- | 
Pemangkasan
  bentuk dan tunas air pada tanaman kakao 
(folder,leaflet, 
Brosur,Bahan tayangan) | 
Ceramah, 
KunJungan rumah/lahan petani, 
demcar | 
2x | 
Wase 
ki
  pop 
(9 KLP) | 
Jan-Des | 
BOP+ 
Swa 
daya | 
PPL/ 
Pok 
tan | 
PPL/ 
Pok 
tan | |
| 
8 | 
Petani
  melakukan pengendalian Hama PBK 5% | 
Meningkatkan kemampuan Petani melakukan
  pengendalian Hama PBK sesuai anjuran 10 % | 
Petani belum melakukan pengendalian
  hama PBK sesuai anjuran  
95 % | 
- | 
- | 
10 | 
- | 
- | 
- | 
- | 
Pengendalian
  Hama PBK dengan tehnik penyelubu 
ngan
  buah kakao dan penguburan kulit buah kakao 
(folder,leaflet, 
Brosur,Bahan tayangan) | 
Ceramah, 
KunJungan rumah/lahan petani, 
demcar | 
2x | 
Wase 
ki
  pop 
(9 KLP) | 
Jan-Des | 
BOP+ 
Swa 
daya | 
PPL/ 
Pok 
tan | 
PPL/ 
Pok 
tan | |
| 
9 | 
Petani
  melakukan pemupukan 2 % | 
Meningkatkan kemampuan Petani melakukan
  pemupukan sesuai anjuran 5% | 
Petani belum melakukan pemupukan sesuai
  anjuran  
98 % | 
- | 
- | 
10 | 
- | 
- | 
- | 
- | 
Pemupukan Tanaman kakao 
(folder,leaflet, 
Brosur,Bahan tayangan) | 
Ceramah, 
KunJungan rumah/lahan petani, 
demcar | 
2x | 
Wase 
ki
  pop 
(9 KLP) | 
Jan-Des | 
BOP+ 
Swa 
daya | 
PPL/ 
Pok 
tan | 
PPL/ 
Pok 
tan | |
| 
V | 
F.Sosial | ||||||||||||||||||
| 
10 | 
anggota memahami manfaat kelompok tani  
2 % | 
Meningkatkan pengetahuan petani memahami
  manfaat kelompok tani  
10 % | 
Anggota belum memahami manfaat kelompok
  tani 
98 % | 
- | 
- | 
157 | 
- | 
- | 
- | 
- | 
Manfaat Kelompok Tani 
(folder,leaflet, 
Brosur,Bahan tayangan) | 
Ceramah, 
Kunjungan rumah/ 
lahan petani | 
2x | 
Wase 
ki
  pop 
(9 KLP) | 
Mar-Apr | 
BOP+ 
Swa 
daya | 
PPL/ 
Pok 
tan | 
PPL/ 
Pok 
tan | |
| 
VI | 
G.Ekonomi | ||||||||||||||||||
| 
11 | 
Petani yang membeli pupuk  1 % | 
Meningkatkan kemampuan petani untuk
  membeli pupuk  
5 % | 
Kurangnya modal petani   untuk membeli pupuk 99 % | 
- | 
- | 
160 | 
- | 
- | 
- | 
- | 
- Akses  
  perbankan 
-RDKK pupuk  
  Subsidi 
(Folder,leaflet, 
Bahan tayangan) | 
Ceramah, 
Kunjungan rumah/ 
lahan petani | 
2x | 
Wase 
ki
  pop 
(9 KLP) | 
Nov-Des | 
BOP+ 
Swa 
daya | 
PPL/ 
Pok 
tan | 
PPL/ 
Pok 
tan | |
RENCANA KEGIATAN UNTUK MENGIHTIARKAN
KEMUDAHAN
TAHUN : 2015
| 
No | 
Tujuan | 
Masalah | 
Ihtiar/kegiatan yang dilakukan | 
Lokasi | 
Wak 
tu | 
Biaya | 
Sumber biaya | 
Penang 
gung jawab | 
Pelak 
sana | 
Keterangan | 
| 
1 | 
Meningkatkan
  produksi kakao, jagung, kacang tanah serta peningkatan hijauan pakan ternak | 
Pupuk tidak tersedia dipasaran | 
Mengajukan permintaan pupuk bersubsidi  ke pemerintah
  dengan dasar membuat RDKK Pupuk Besubsidi | 
Kelompok tani /
  ternak
  kampung Waseki pop | 
Juni  | 
1.000.000 | 
Petani | 
PPL/ 
Poktan | 
PPL/ 
Poktan | 
Pupuk
  dibeli melalui Pengecer Kios Putri SP IV | 
| 
2 | 
Menyediakan
  obat cacing alternatif yang murah dan mudah didapat | 
Obat cacing ternak tidak tersedia
  dipasaran | 
Membuat
  alternatif obat cacing tradisional  | 
Kelompok tani ternak kampung Waseki pop | 
Juli | 
100.000 | 
Petani/ 
BOP
  Penyuluh | 
PPL/ 
Poktan | 
PPL/ 
Poktan | 
Obat
  cacing dari biji pinang kering | 
| 
3 | 
Mendukung
  penggunaan teknologi inseminasi buatan | 
Saranana Inseminasi Buatan tidak ada | 
Mengakses
  sarana Inseminasi Buatan melalui pemerintah 
(Dinas
  Peternakan Kabupaten/Propinsi) | 
Kelompok tani ternak kampung Waseki pop | 
Agus 
tus  | 
- | 
Pemerin 
tah | 
PPL/ 
Poktan | 
PPL/ 
Poktan | 
Kandang
  jepit, semen, inseminator | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan isi komentar anda